Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Imigrasi Kelas II Singaraja Deportasi WNA Rusia Yang Menari dan Pose Tak Pantas di Pura Besakih

Jumat, 12 Mei 2023 | 03:35 WIB Last Updated 2023-05-18T11:15:13Z

 


Singaraja,Bali Infosingaraja.com - Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja memulangkan 2 orang Masyarakat Negara Asing (WNA) asal Rusia dengan inisial SN, 37, dan IN, 35, yang menari dan berfoto dengan baju tidak patut di halamanPura Pengubengan Besakih, Dusun Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem.

"Mereka telah lakukan Upacara Ngerapuh atau Suda Mala di Pura Pengubengan Besakih pada Rabu (3/5/2023). Mereka sampaikan permintaan maaf atas perlakuan yang mereka kerjakan"

2 orang WNA Rusia yang disebut pasangan suami istri ini, telah diberangkatkan pada Sabtu (6/5) sekitaran jam 19.00 Wita lewat Lapangan terbang Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dengan arah akhir Sheremetyevo International Airport, Moskow, Rusia, dengan maskapal Qatar Airways nomor penerbangan QR-963. Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Singaraja, Hendra Setiawan menjelaskan, awalnya ada 3 orang WNA Rusia yang ditangkap Imigrasi, pada Senin (1/5) lalu, karena berfoto menari dengan baju tidak patut di Pura Pengubengan, Dusun Besakih, Karangasem. Selainnya SN dan IN, WNA itu ialah wanita dengan inisial ML,29.

Tetapi sesudah dilaksanakan pemeriksaan secara dalam, Imigrasi Singaraja tidak lakukan deportasi pada ML karena bisa dibuktikan tidak bersalah. ML waktu itu cuma dibawa oleh SN dan IN. "Di saat peristiwa, ML masih kenakan pakaian yang sama sesuai dan tidak bertindak yang menyalahi tradisi istiadat," kata Hendra, diverifikasi Minggu (7/5) siang.

Hendra mengatakan, SN dan IN dideportasi karena sudah menyalahi Pasal 75 ayat (1) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2011 mengenai Keimigrasian. Mereka dipandang lakukan hal kurang patut di teritori suci Pura Besakih secara berfoto pergerakan tarian dengan baju yang dipandang kurang patut. Perlakuan itu mengakibatkan menggelisahkan warga dan keributan. "Mereka telah lakukan Upacara Ngerapuh atau Suda Mala di Pura Pengubengan Besakih pada Rabu (3/5/2023). Mereka sampaikan permintaan maaf atas perlakuan yang mereka kerjakan," tambah Hendra.

Dalam pada itu, Kepala Seksi (Kadiv) Keimigrasian Kantor Daerah Kemenkumham Bali, Barron Ichsan mengharap perlakuan tegas dari Imigrasi bisa jadi evaluasi untuk WNA yang lain ada di Bali terutama dan masih tetap jaga sekalian menghargai tradisi istiadat setempat.

Faksinya ajak warga selalu untuk jaga ketertiban dan keamanan di daerahnya masing-masing. "Jika ada aktivitas atau kegiatan WNA yang tidak patuhi ketentuan perundang-undangan yang berjalan atau dipandang mengusik atau menggelisahkan warga supaya disampaikan ke Imigrasi," ajaknya.

Tentang Pura Agung Besakih, Pura Terbesar di Bali


Pura Agung Besakih, yang juga dikenal sebagai Pura Besakih, adalah pura Hindu terbesar dan paling suci di Bali, Indonesia. Pura ini terletak di lereng Gunung Agung, dan merupakan pusat kegiatan keagamaan dan ritual bagi umat Hindu Bali. Pura Agung Besakih terdiri dari kompleks pura yang terdiri dari 23 pura yang terletak di ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut. Pura ini memiliki luas sekitar 3,5 hektar, dengan kompleks pura yang tersebar di wilayah seluas 2,5 kilometer persegi.

Sejarah Pura Agung Besakih


Menurut sejarah, Pura Agung Besakih sudah ada sejak masa prasejarah di Bali. Pura ini awalnya dibangun pada abad ke-8 oleh raja Bali, Sri Kesari Warmadewa. Namun, pura ini kemudian mengalami perluasan dan perombakan pada abad ke-14 oleh Raja Dalem Waturenggong. Kemudian pada abad ke-18, Pura Agung Besakih kembali direnovasi oleh Raja Agung Ketut Karangasem, dan pada abad ke-20, pura ini mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Agung pada tahun 1963.

Pura Agung Besakih memiliki peran penting dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat Bali. Setiap hari pemujaan dan upacara keagamaan dilakukan di Pura Besakih, dan umat Hindu Bali dari berbagai daerah di Bali dan bahkan dari luar Bali, datang ke pura ini untuk beribadah.

Arsitektur Pura Agung Besakih


Pura Agung Besakih memiliki arsitektur yang sangat indah dan unik. Kompleks pura ini terdiri dari 23 pura yang terletak di area seluas 2,5 kilometer persegi. Salah satu pura yang paling terkenal di antara 23 pura ini adalah Pura Penataran Agung, yang merupakan pura utama dan pusat dari seluruh kompleks pura. Pura ini memiliki tiga tingkat, dan terdiri dari banyak bangunan kecil yang terbuat dari batu vulkanik hitam dan merah.

Bangunan-bangunan di Pura Agung Besakih dibangun secara bertingkat, dengan halaman yang semakin tinggi. Setiap tingkat memiliki bangunan pura yang berbeda, dan setiap bangunan pura memiliki fungsi yang berbeda-beda. Selain Pura Penataran Agung, Pura Batu Madeg, Pura Kiduling Kreteg, dan Pura Merajan Selonding adalah beberapa pura penting lainnya di Pura Agung Besakih.

Upacara Keagamaan di Pura Agung Besakih


Pura Agung Besakih menjadi tuan rumah bagi beberapa upacara keagamaan penting di Bali. Upacara keagamaan di Pura Besakih biasanya melibatkan banyak umat Hindu Bali yang datang dari berbagai daerah di Bali dan bahkan dari luar Bali.

Salah satu upacara keagamaan paling penting di Pura Besakih adalah Eka Dasa Rudra, yang diselenggarakan setiap 100 tahun sekali. Upacara ini melibatkan ribuan umat Hindu Bali dan dilakukan untuk memohon keselamatan dan perlindungan dari dewa-dewa Hindu. Selain itu, upacara-upacara keagamaan lainnya seperti Piodalan, Galungan, Kuningan, dan Nyepi juga dilakukan di Pura Agung Besakih.

Selain menjadi tempat ibadah, Pura Agung Besakih juga menjadi objek wisata yang populer di Bali. Setiap tahun, jutaan turis datang ke pura ini untuk mengagumi arsitektur yang indah dan untuk mengetahui lebih lanjut tentang budaya dan kepercayaan agama Hindu Bali.

Pengunjung yang ingin mengunjungi Pura Agung Besakih harus mengenakan pakaian yang sopan dan memperlihatkan rasa hormat terhadap kepercayaan agama Hindu Bali. Selain itu, pengunjung juga harus membayar tiket masuk sebesar Rp. 60.000 per orang.

Pada akhirnya, Pura Agung Besakih adalah salah satu tempat paling sakral dan penuh makna di Bali. Selain menjadi pusat kegiatan keagamaan bagi umat Hindu Bali, pura ini juga merupakan salah satu objek wisata yang paling terkenal di Bali. Dengan arsitektur yang indah dan upacara keagamaan yang spektakuler, Pura Agung Besakih adalah tempat yang layak dikunjungi bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih banyak tentang budaya dan kepercayaan agama Hindu Bali.

×
Berita Terbaru Update